Pertemuan PERADI FC dengan ‘Teman Lama’ di Maroko
Terbaru

Pertemuan PERADI FC dengan ‘Teman Lama’ di Maroko

Mereka sudah saling mengenal sejak 2016 pada ajang Mundiadvocat di Spanyol.

Aji Prasetyo
Bacaan 4 Menit

Tertinggal satu gol, pada babak kedua PERADI FC terus melakukan tekanan, namun sayang mereka malah harus memungut bola dari gawang untuk kedua kali. Marco dan kawan-kawan bisa mengurangi defisit gol melalui Hanif yang baru masuk pada babak kedua.

Sebenarnya Tim PERADI FC bisa kembali memperkecil kedudukan setelah Aldi melakukan penetrasi, namun sayang tendangannya masih sedikit diatas mister gawang. Setelah itu serangan demi serangan terus diberikan Tim PERADI FC, tapi hasil 1-3 bertahan hingga wasit meniupkan pluit panjang tanda berakhir pertandingan.

"Secara kualitas mereka (Mexico) memang satu tingkat diatas kami. Saya melihat meskipun mereka rata-rata usia 30-40 tahunan, tetapi terlihat sekali kualitasnya sebagai mantan pemain sepakbola profesional," ujar pelatih PERADI FC Mario Silitonga.

Menurut Mario, grup yang dihuni PERADI FC cukup berat. Mereka harus menghadapi perwakilan Belgia yang mempunyai teknik dan organisasi permainan yang cukup baik, Mexico yang seperti dibicarakan diatas punya kualitas setingkat diatas PERADI FC dan Maroko.

Secara otomatis hanya Maroko yang memang kualitasnya tidak lebih baik dari PERADI dan bisa memetik poin pada laga sebelumnya. Sayang, kepemimpinan wasit yang penuh kontroversi termasuk memberikan hadiah penalti pada detik akhir pertandingan membuat skor menjadi seimbang.

"Kita juga lihat ada dari mereka yang tidak fit, tapi tetap harus bertanding. Anhar, Soleman, Nanang itu full bertanding tiga hari berturut-turut. Achonk, Deppy, juga cidera kemarin jadi ya kita hanya bisa memanfaatkan skuad yang ada," terang Mario.

James Purba, Ketua Tim Rombongan PERADI FC tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya tidak bisa lolos ke perempat final. Meskipun begitu, ia mengakui jika kualitas permainan lawan memang jauh lebih baik dan Tim PERADI FC telah berupaya optimal dengan segenap tenaga dalam setiap pertandingan.

Satu hal yang sangat mengecewakan James hanya kepemimpinan wasit pada saat melawan Maroko. Menurutnya, jika wasit memimpin dengan adil, maka PERADI FC bisa masuk perempat final terlepas apapun hasil melawan Mexico.

Apalagi Tim tiga terbaik yang masuk semifinal hanya memiliki nilai 3 hasil dari satu kali menang dari dua kali kalah. Sementara PERADI FC memiliki nilai 1 dari satu kali seri dan dua kali kalah. "Kalau wasitnya bener kemarin kita harusnya bisa masuk perempat final. Tapi ya mau bagaimana lagi, hasil pertandingan kan tidak bisa berubah," kata James.

Tags:

Berita Terkait