Sejumlah Hal yang Jadi Tolok Ukur Pertumbuhan Firma Hukum
Terbaru

Sejumlah Hal yang Jadi Tolok Ukur Pertumbuhan Firma Hukum

Pertumbuhan firma hukum dapat diukur dari beberapa hal, antara lain jumlah lawyer, jenis, dan besaran transaksi yang dikelola, dan pendapatan.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Pertumbuhan firma hukum tentu memiliki parameter tersendiri bagi masing-masing firma yang bersangkutan. Bukan rahasia lagi sejumlah firma hukum asing seringkali melakukan publikasi terhadap pendapatan per tahunnya yang dikorelasikan sebagai pertumbuhan dari firma. Menariknya, dijumpai perbedaan terkait informasi yang dirilis kepada publik.

“Tim kami telah memberikan serangkaian hasil yang kuat di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi yang signifikan. Hasil ini mencerminkan kekuatan dan ketahanan kapabilitas global firma dan basis klien yang terdiversifikasi. Kami terus memenuhi kebutuhan paling kritis klien saat mereka menavigasi semakin kompleks lanskap regulasi dan bisnis,” ujar Global Managing Partner Clifford Chance Charles Adams seperti dikutip dari laman resmi Clifford Chance, Rabu (19/7/2023).

Baca Juga:

Ia melanjutkan melalui financial summary tahunan yang berakhir pada 30 April 2023, tercatat hasil keuangan firma melebihi £2 miliar, naik 5% dari tahun sebelumnya, dan keuntungan per Partner sebesar £2 juta. Ringkasan keuangan tahunan yang berakhir pada 30 April 2023 ini merupakan tahun kedelapan pertumbuhan pendapatan secara berturut-turut.

Di samping Clifford Chance, firma hukum internasional Mischcon de Reya turut mengumumkan peningkatan laba dan omset dua digit mereka, tapi seperti melalui laman resminya bahwa mereka tidak akan lagi menerbitkan laba per Equity Partner. Dalam hasil keuangan tahunan hingga 9 April 2023 yang dipublikasikan, terjadi peningkatan laba secara keseluruhan sebesar 22% dari £76 juta pada 2021/2022 menjadi £93 juta pada 2022/2023.

Omzet firma tercatat naik sebesar 10% menjadi £255 juta. Angka-angka tersebut dipengaruhi oleh biaya flotasi bursa saham disertai dengan terjadinya merger dengan firma City Taylor Vinters. Merger bernilai £30 juta itu rampung pada Januari awal tahun ini. Firma saat ini tercatat mempunyai lebih dari 220 Partner dan total lebih dari 750 penerima fee di semua kantor mereka di London, Oxford, Cambridge, dan Singapura serta melalui hubungannya dengan Karas So LLP di Hong Kong.

Di sisi lain, terdapat pula firma hukum internasional Freshfields Bruckhaus Deringer yang mengumumkan terjadinya lonjakan pendapatan sebesar 8%, mencapai 1,84 miliar pound ($2,38 miliar) untuk tahun keuangan yang pada kantor mereka berakhir pada 30 April 2023. 

Tags:

Berita Terkait