Wapres Ma’ruf Amin: Indonesia Berupaya Meningkatkan Target Penurunan Emisi
Terbaru

Wapres Ma’ruf Amin: Indonesia Berupaya Meningkatkan Target Penurunan Emisi

Target penurunan emisi Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) menjadi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Ilustrasi perubahan iklim
Ilustrasi perubahan iklim

Penurunan emisi gas rumah kaca menjadi isu global yang menggema di setiap forum internasional. Indonesia termasuk salah satu negara yang disorot karena memiliki potensi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dalam rangka penanganan terhadap ancaman krisis perubahan iklim.

Wakil Presiden RI, K.H Ma’ruf Amin mengatakan upaya Indonesia dalam menangani krisis perubahan iklim terlihat lebih konkrit dibandingkan negara lain. Hal itu terlihat dari berbagai upaya strategis yang dilakukan, termasuk dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.

“Indonesia terus berupaya untuk lead by example (memimpin dengan contoh) melalui berbagai upaya positif, seperti peningkatan target penurunan emisi Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contribution menjadi 31,89% dengan kemampuan sendiri dan 43,20% dengan dukungan internasional,” kata Ma’ruf di Paviliun Indonesia, Sharm El Sheikh Convention Centre (SHICC), Sharm El Sheikh, Mesir, Selasa (8/11/2022) sebagaimana dikutip laman wapresri.go.id, Rabu (9/11/2022).

Ma’ruf menjelaskan Indonesia memiliki posisi strategis dalam penanganan perubahan iklim, terlebih sebagai pemegang Presidensi G20 2022 serta Ketua ASEAN pada 2023 mendatang. “Peran Indonesia dalam melakukan kolaborasi menjadi sangat strategis, karena Indonesia ini selain sebagai Presiden G20, juga di 2023 menjadi Ketua ASEAN,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wapres Ma’ruf menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam menghadapi krisis yakni saat tak satupun negara yang mampu menghadapi pandemi Covid-19 secara mandiri. “Kolaborasi dan kerja sama itu harus kita jadikan pengalaman, pandemi itu tidak ada satu negara pun yang mampu bekerja sendiri.”

Target penurunan emisi di Indonesia menurut Ma’ruf selaras dengan perkembangan signifikan kebijakan Indonesia. Misalnya, perluasan konservasi dan restorasi alam, penerapan pajak karbon, mencapai Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta inisiasi program biodiesel B40.

Untuk memastikan pendanaan transisi energi, Indonesia telah meluncurkan Country Platform for Energy Transition Mechanism. Namun, Ma’ruf menekankan semua upaya nasional tersebut perlu disertai dukungan internasional yang jelas, termasuk penciptaan pasar karbon yang efektif dan berkeadilan, investasi untuk transisi energi, dan pendanaan untuk aksi iklim.

Tags:

Berita Terkait