Cari Pesawat AirAsia, Jokowi Bentuk Tim Gabungan
Utama

Cari Pesawat AirAsia, Jokowi Bentuk Tim Gabungan

Presiden Jokowi juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa negara tetangga.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada petinggi TNI dan Polri di Papua. Foto: www.setkab.go.id
Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada petinggi TNI dan Polri di Papua. Foto: www.setkab.go.id
Di penghujung tahun 2014, masyarakat Indonesia mendapat kabar yang menyedihkan. Minggu (28/12), Pesawat AirAsia QZ8501 dikabarkan hilang dalam perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur menuju Singapura. Pesawat naas itu membawa 155 penumpang dan enam awak.

Pesawat AirAsia QZ8501 yang berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu (28/12) pukul 05.20 WIB, telah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.17 WIB atau satu jam setelah terbang. Pesawat itu seharusnya sudah tiba di Singapura pada pukul 08.30 Waktu Singapura atau 07.30 WIB.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Djoko Murjatmodjo menjelaskan bahwa sebelum hilang kontak, pilot sempat menginformasikan kepada Air Traffic Control (ATC) bahwa cuaca sedang buruk. Kemudian pilot meminta untuk menghindari awan dan naik ke ketinggian 38.000 kaki.

“Pada saat kontak ATC radar di Jakarta mengidentifikasi masih ada, kemudian menyatakan menghindari awan dari kiri dan meminta naik ke ketinggian 38.000 kaki. Pada pukul 06.16 WIB masih terlihat di radar, kemudian pukul 06.17 hanya tampak sinyal dan pada saat itu pesawat hilang kontak,” kata Djoko dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (28/12) siang, sebagaimana diwartakan www.setkab.go.id.

Begitu mendapat kabar tentang hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung bertindak cepat. Di sela-sela kunjungannya ke Papua, Jokowi mengumpulkan sejumlah pejabat terkait.

Di Bandara Dominique Edward Osok, Sorong, Papua Barat, Jokowi memberikan arahan kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Panglima TNI Jendral Moeldoko, KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, KSAL Laksamana Marsetio, Kapolri Jendral Sutarman, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman.

“Presiden mendengar penjelasan dan memberi arahan tentang hilangnya pesawat AirAsia QZ8501,” kata Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto.

Kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),  Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) juga kepada pihak TNI dan Polri, serta relawan-relawan, Jokowi meminta agar mereka terus bekerja keras untuk menemukan pesawat yang hilang kontak itu.

Jokowi mengatakan, pencarian Pesawat AirAsia QZ8501 dilakukan oleh tim gabungan. Di dalamnya terlibat beberapa Kementerian terkait, TNI, Polri, Basarnas, dan Badan Keamanan Laut,” kata Jokowi kepada wartawan di Sorong, Papua Barat, Minggu (28/12).

Jokowi menjelaskan, pemerintah juga sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Inggris, terkait dengan keberadaan warga negara tersebut di aantara 155 penumpang Pesawat AirAsia QZ8501.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat meninjau kantor Basaras, Minggu (28/12) sore mengatakan, pemerintah mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya yang ada untuk mencari Pesawat AirAsia QZ8501 itu.

“Pemerintah sudah memerintahkan kepada Badan SAR Nasional dan Angkatan Laut untuk secara optimal mengerahkan kemampuan yang ada dan peralatan yang dimiliki mencari pesawat itu di darat dan laut,” kata JK dalam konferensi pers di kantor Basarnas.

JK mengatakan, dirinya sudah mendapat laporan dan penjelasan dari Basarnas dan TNI AL mengenai operasi pencarian yang sudah dilakukan, dan setelah 10 jam dinyatakan hilang belum juga ditemukan. Namun, JK memastikan, operasi pencarian akan terus ditingkatkan pada Senin (29/12) dengan terus memantau kemungkinan pesawat berada dalam posisi terakhir.

“Pencarian Seminggu baru evaluasi bisa dilakukan,” tegasnya.
Tags:

Berita Terkait