Akademisi FH Unpad Jelaskan Manfaat Penggunaan AI dalam Pemilu
Melek Pemilu 2024

Akademisi FH Unpad Jelaskan Manfaat Penggunaan AI dalam Pemilu

Sistem pemungutan suara Indonesia dapat bergerak maju agar tidak terus berada dalam pola konvensional dengan menggunakan penghitungan secara manual.

M. Agus Yozami
Bacaan 3 Menit

"Misalnya, saya penghasil inovasi paten yang membuat robot untuk membantu jurnalis meliput peristiwa penting di daerah konflik. Kalau robot itu tiba-tiba baterainya habis dan kemudian tidak dapat melanjutkan pekerjaannya, maka yang berhak bertanggungjawab adalah orang yang mengendalikan robot atau pembuat inovasi tersebut. Pertanggungjawaban AI ini bisa kita lihat pada ayat 2 huruf T, Pasal 21 ayat 3," ujar peneliti kelahiran Bandung 12 Juli 1988 tersebut.

Tasya juga menegaskan pendapat bahwa pada dasarnya hukum harus mengejar kemajuan infrastruktur teknologi. Mengutip pendapat akademisi Andres Guadamuz dari Universitas Sussex Inggris, Tasya menjelaskan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan dari perkembangan teknologi lewat hadirnya AI.

"Menurut Andres Guadamuz, 'The rise of the machines is here, but they do not come as conquerors, they come as creators'. Jadi, teknologi mengikuti perkembangan zaman dan kehidupan sosial, sehingga kita tidak perlu takut dengan adanya AI. Seperti saran saya, hukum harus mengejar kemajuan infrastruktur teknologi," imbuh dia.

Secara teori hukum, dosen di Departemen Teknologi Informasi Komunikasi dan Kekayaan Intelektual (TIK dan KI) Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran itu mengatakan bahwa Indonesia dapat menerapkan Teori Hukum Transformatif untuk dapat mengejar kemajuan teknologi.

"Mau tidak mau kita harus berubah, bertransformasi, kalau tidak kita akan terdisrupsi, tertinggal, dan mati. Negara lain sudah tidak melakukan pola konvensional dengan penekanan atau penggunaan dari manusia yang perlu menempatkan diri sebagai obyek perubahan. Semua hal sudah dilihat dari standar kualitas digital. Contoh di Jepang, kalau membeli baju, datang ke toko, ambil baju, scan kode batang lewat mesin kasir, masukkan nominal, ambil tas belanja, dan selesai. Jadi, mereka sudah percaya betul dengan teknologi," kata Tasya menutup penjelasan.

Tags:

Berita Terkait