Keberadaan Fakultas Hukum (FH) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi warna tersendiri bagi pendidikan tinggi ilmu hukum di Pulau Garam. Letaknya yang strategis membuat FH UTM menjadi pilihan bagi para mahasiswa hukum dari berbagai daerah menempuh pendidikan di kampus tersebut.
Salah satu keunggulan dan karakteristik FH UTM menjadikan hukum bidang pembangunan desa sebagai bidang spesialisasi keunggulan kampus hukum itu. Berdirinya FH UTM bertujuan untuk menjadi acuan nasional dan internasional sebagai fakultas hukum unggulan dalam melatih ahli hukum, serta memberikan usulan kebijakan yang berfokus pada pembangunan desa.
“Keunggulan kami, FH Trunojoyo Madura yaitu hukum di bidang pembangunan desa. Hal itu kami tuangkan dalam beberapa mata kuliah. Diharapkan FH UTM dapat menjadi rujukan hukum bidang pembangunan desa,” ujar Dekan FH UTM Erma Rusdiana saat berbincang dengan Hukumonline di ruang kerjanya, Selasa (3/10/2023) lalu.
Baca Juga:
- Mengintip Strategi FH Universitas Trunojoyo Unggul di Bidang Hukum Pembangunan Desa
- Fasilitasi Hukumonline Corner, Strategi FH Universitas Trunojoyo Tingkatkan Mutu Riset Mahasiswa
- Masih Ada Waktu, Menangkan Lomba Desain Logo FH Universitas Trunojoyo Madura!
Selengkapnya bisa simak tautan video di bawah ini!
Predikat unggul FH UTM dalam bidang pembangunan desa tercermin jelas dalam visi-misinya. Sebagai kampus hukum yang berada di pulau bersebelahan dengan Jawa Timur itu, FH UTM memiliki misi untuk menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Khususnya, dalam pengembangan ilmu hukum yang relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional, regional, dan global.
Visinya berorientasi pada peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal dan potensi khas Madura. FH UTM juga berkomitmen untuk menyebarkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui publikasi dan implementasi, dengan tujuan mengembangkan kearifan lokal secara berkelanjutan.
Erma menjelaskan dalam rangka mencapai tujuan tersebut, FH UTM menawarkan program studi S1 dengan 3 kekhususan yakni perdata, pidana, hukum tata negara (HTN) - hukum administrasi negara (HAN). Program studi ini didukung 46 dosen yang setengahnya bergelar doktor dan 5 profesor. FH UTM secara rutin mengawasi perkembangan mutu pendidikan para mahasiswanya.
FH UTM memiliki satu unit khusus yang fokus pada pengelolaan pendidikan dan pengembangan karakter. Selain itu, FH UTM aktif menjalin kerja sama yang berkala dengan para alumni guna memberikan dukungan kepada mahasiswa. “Kami rutin sarasehan dengan alumni. Kami harapkan alumni tetap peduli membina adik-adiknya dan ikut membantu mereka, seperti saat mempersiapkan kompetisi nasional dan internasional.
Dia berharap mahasiswa dapat bersaing dengan baik dan nantinya FH UTM mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas. Kemudian, FH UTM memiliki kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar berbasis teknologi informasi. Erma menerangkan fasilitas tersebut dapat membuat nyaman para mahasiswa dan dosen, sehingga kegiatan akademik berjalan efektif dan efesien.
“FH UTM ada 16 kelas dengan konsep smartclass yang dilengkapi perangkat teknologi informasi, sehingga diharapkan membantu mahasiswa maupun dosen dalam kegiatan belajar mengajar. Kami juga memiliki klinik mediasi, bantuan hukum, dan moot court yang dapat dimanfaatkan dalam mata kuliah praktik.”
Sebagai informasi, FH UTM merupakan kalanjutan dari FH Universitas Bangkalan Madura (FH UNIBANG) yang berubah status dari Perguruan Tinggi Swasta menjadi Perguruan Tinggi Negeri. UNIBANG berdiri pada tanggal 1 Oktober 1981 dan dikelola oleh Yayasan Pendidikan Kyai Lemah Dhuwur (MKGR) Bangkalan. Pada awalnya UNIBANG hanya memiliki satu fakultas yaitu Fakultas Hukum.
Pada tahun 2012 berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 361/ E/ O/ 2012 tanggal 31 Oktober 2012, Fakultas Hukum diizinkan untuk menyelenggarakan Program Studi Magister Ilmu Hukum. Kini, FH UTM memiliki dua program studi yaitu Ilmu Hukum (Strata 1) dan Magister Ilmu Hukum (Strata 2).