Walau bukan ahli hukum dan tidak berlatar belakang pendidikan hukum, Dani mengatakan sempat menjabat sebagai Kepala Bidang Penelitian Hukum di LIPI. Menurutnya hukum jangan dipandang sebagai kumpulan norma, nilai dan prinsip legalitas, tapi juga cara untuk mengimajinasikan realitas.
Arti Kartini bagi perempuan Indonesia menurut Dani merupakan semangat dan etos perjuangan perempuan. Dia mencatat ada tiga watak utama yang membuatnya mencintai Kartini yaitu pembangkangan, kecerdasan dan spiritualitas. “Hal-hal itu menenggelamkan saya pada satu pemahaman mendalam bahwa hanya perempuan yang bisa bercerita kemerdekaan, setelah penindasan dan penderitaan yang dialaminya,” tukasnya.
Kartini bagi Dani hanya sekadar nama, tapi sosoknya bisa siapa saja. Semangat Kartini harus tetap hidup mewarnai gerakan perempuan, juga semangat pejuang perempuan lain seperti Tjut Nyak Dien, Dewi Sartika, dan Martha Kristina Tiahahu. “Penting menciptakan Kartini-Kartini masa kini yang tangguh dalam menghadapi tantangan situasi dunia yang semakin kompleks dan dinamis,” pungkasnya.