UNAIR Raih 3 MURI yang Luluskan Satu Keluarga Bergelar Doktor Ilmu Hukum
Terbaru

UNAIR Raih 3 MURI yang Luluskan Satu Keluarga Bergelar Doktor Ilmu Hukum

Rekor MURI Indonesia memberikan tiga penghargaan rekor MURI sekaligus kepada Universitas Airlangga yang telah meluluskan satu keluarga bergelar doktor Ilmu Hukum satu-satunya di Indonesia.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit
UNAIR Raih 3 MURI yang Luluskan Satu Keluarga Bergelar Doktor Ilmu Hukum. Foto: Istimewa
UNAIR Raih 3 MURI yang Luluskan Satu Keluarga Bergelar Doktor Ilmu Hukum. Foto: Istimewa

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahi tiga rekor MURI kepada satu keluarga lulusan doktor Ilmu Hukum Universitas Airlangga (UNAIR), kepada Fakultas Hukum Universitas Airlangga, dan kepada Universitas Airlangga sekaligus pada Jumat (12/8).

Rekor tersebut diberikan oleh MURI Indonesia dalam bidang akademik/pendidikan atas keluarga pertama yang terdiri dari Bapak, Ibu, dan 2 orang anak peraih gelar doktor Ilmu Hukum Perguruan Tinggi yang sama, yaitu Universitas Airlangga.

Gelar doktor tersebut diberikan atas nama Dr. Tandyo Hasan, S.H., M.H., M.Kn. Dr. Inge Soesanto, S.H., M.H., M.Kn., beserta dua orang puteranya yaitu Dr. Michael Hans, S.H., S.E., M.Kn., LL.M., CLA., CCD, dan Dr. Mitchell Hans, S.H., M.Kn., LL.M., CCD.

Baca Juga:

Selanjutnya rekor MURI kedua diberikan kepada FH Universitas Airlangga atas Fakultas Hukum pertama yang meluluskan satu keluarga dari program studi Doktor Ilmu Hukum. Kemudian, rekor MURI juga diberikan kepada Universitas Airlangga sebagai Perguruan Tinggi pertama yang memberikan gelar Doktor Ilmu Hukum kepada satu keluarga.

Pada kesempatan itu, Dekan FH UNAIR, Iman Prihandono mengungkapkan rasa bangganya terhadap satu keluarga yang giat mengejar pendidikan hingga meraih gelar doktor tersebut.

“Saya bangga terhadap keluarga ini yang mampu saling support satu sama lain sehingga meraih gelar doktor di FH Universitas Airlangga, dan terlebih lagi hingga kini masih aktif mengajar sebagai civitas akademika di Fakultas Hukum Universitas Airlangga,” ucapnya pada kesempatan tersebut.

Ia melanjutkan, tidak banyak keluarga di Indonesia yang satu keluarga berisikan lulusan doktor dari Ilmu Hukum dan keluarga Tandyo Hasan adalah satu-satunya yang meraih hal tersebut.

“Kita tahu ada banyak keluarga yang seluruhnya lulusan dokter, tapi untuk bidang hukum rasanya belum banyak dan mendapat rekor MURI pula, saya rasa keluarga Tandyo Hasan adalah satu-satunya,” lanjutnya.

Tandyo Hasan selaku kepala keluarga juga mengungkapkan kebanggannya dapat memberikan prestasi tersebut kepada Universitas Airlangga dan Fakultas Hukum Airlangga khususnya.

“Ini adalah suatu kebanggan yang dapat kami berikan kepada UNAIR dan FH UNAIR, yang mana prestasi ini bisa kami capai bersama-sama sebagai satu keluarga dan dengan konsisten sehingga dapat kami berikan kepada UNAIR dan FH UNAIR,” ujarnya.

Bagi keluarga Tandyo Hasan, rekor MURI ini adalah pencapaian untuk ketiga kalinya. Rekor MURI yang pertama diberikan kepada keluarga Tandyo Hasan sebagai “Suami Isteri yang Menempuh S3 Program Doktor Bidang Studi Ilmu Hukum Secara Bersama”.

Kemudian, rekor MURI yang kedua diberikan atas “Ayah, Ibu, dan Anak Wisuda dalam Waktu Bersamaan di Universitas yang Sama”. Kedua piagam MURI tersebut diberikan pada tanggal 18 April 2009 yang lalu bersamaan dengan prosesi wisuda Universitas Airlangga.

Inge Soesanto selaku ibu dan perempuan satu-satunya di rumah mengungkapkan bahwa tidak ada paksaan bagi anak-anaknya untuk mengikuti jejak ia dan sang suami berkarir di bidang hukum.

“Kami tidak mengotak-ngotakan anak-anak akan berkarir apa. Setelah lulus dari ilmu hukum pun kami dan anak-anak memiliki karir dengan profesi yang berbeda-beda meski sama-sama di bidang hukum.” Tuturnya.

Diketahui saat ini Tandyo Hasan aktif mengajar di FH UNAIR sekaligus menjadi notaris dan Inge Soesanto juga berprofesi sebagai notaris. Kemudian putra pertama mereka Michael Hans saat ini berkarir sebagai lawyer di bidang hukum ekonomi sekaligus aktif mengajar di FH UNAIR, sedangkan putera kedua yang bernama Mitchell Hans tengah berkarir sebagai PPAT di Surabaya.

“Semuanya sudah ada profesi sendiri-sendiri, tetapi kalau nanti mau cari ilmu lagi boleh silahkan. Karena saya meyakini, semakin kita terus belajar ternyata semakin banyak yang kita tidak ketahui, jadi kita harus terus belajar sampai kapanpun,” tambahnya.

Sementara itu, Michael Hans yang pernah menempuh studi S1 di bidang ekonomi sempat kebingungan untuk berkarir di bidang hukum dan ekonomi.

“Dulu saya sempat bingung, ini mau hukum atau ekonomi, namun ternyata keduanya bisa saling menunjang satu sama lain dan jadilah profesi saya saat ini di bidang lawyer hukum ekonomi,” ujar Michael.

Lebih lanjut, ia mengatakan raihan gelar doktor tersebut tidak terlepas dari support keluarga yang sangat besar.

“Karena sama-sama di bidang hukum dan beda profesi, kami saling sharing satu sama lain dan juga saling support satu sama lain. Kalau ada kesulitan, biasanya kami juga bertanya kepada orang tua karena beliau lebih berpengalaman, baik dari sisi profesi dan dari pengalamannya,” katanya.

Tidak dapat dipungkiri raihan gelar doktor yang ia dapat beserta keluarga, semata-mata adalah untuk memotivasi dan berkontribusi bagi masyarakat. Michael yang berprofesi selain menjadi lawyer juga masih aktif mengajar, untuk itu ia merasa bangga dapat berbagi ilmu pengetahuan yang ia miliki kepada mahasiswa di FH UNAIR tempatnya mengajar.

Penyerahan rekor MURI tersebut akan diberikan secara langsung pada saat gelaran wisuda Universitas Airlangga yang akan dilaksanakan pada Sabtu (13/8) mendatang.

Tags:

Berita Terkait