Sedangkan untuk Pengadilan Niaga Jakarta Pusat perkara PKPU yang masuk sebanyak 389 perkara. Sebelumnya di tahun 2022, jumlah perkara PKPU yang masuk di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sebanyak 345 perkara.
Untuk Pengadilan Niaga Semarang perkara PKPU yang masuk sebanyak 40 perkara. Sebelumnya di tahun 2022, jumlah perkara PKPU yang masuk di Pengadilan Niaga Semarang sebanyak 27 perkara.
Kemudian Pengadilan Niaga Surabaya perkara PKPU yang masuk di tahun 2023 sebanyak 116 perkara. Sebelumnya di tahun 2022, jumlah perkara PKPU yang masuk di Pengadilan Niaga Semarang sebanyak 84 perkara.
Lalu di Pengadilan Niaga Makassar perkara PKPU yang masuk di tahun 2023 sebanyak 16 perkara. Sebelumnya di tahun 2022, jumlah perkara PKPU yang masuk di Pengadilan Niaga Makassar sebanyak 6 perkara.
Sumber: Riset Hukumonilne (Siska Trisia).
Sedangkan untuk perkara kepailitan, bila ditotal jumlah perkara yang masuk di lima pengadilan niaga sepanjang Januari-November 2023 berjumlah 86 perkara. Jumlah ini turun 13 perkara dari tahun 2022 di periode yang sama.
Perkara Kepailitan
Sumber: Riset Hukumonline (Siska Trisia).
Senada dengan Imran, Partner Partner Siregar Setiawan Manalu Partnership (SSMP) Bobby R Manalu menjelaskan PKPU merupakan salah satu instrumen penagihan utang di Indonesia. Menurutnya, kenaikan perkara PKPU menjadi pertanda ada saluran lain yang ‘agak macet’. Bisa jadi dalam hal ini berupa penagihan utang melalui sistem hukum keperdataan.
Bobby menilai hal tersebut menjadi tantangan tersendiri, sebab sampai sekarang Indonesia masih belum memiliki hukum acara perdata yang baru meski drafnya sempat beredar. Melihat fakta tersebut, tentu isu ini menjadi concern yang harus menjadi perhatian bagi legislator yang bakal terpilih di Pemilu 2024 mendatang.