8 Analisa Faktual Komnas HAM dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan
Terbaru

8 Analisa Faktual Komnas HAM dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan

Berdasarkan temuan Komnas HAM total gas air mata yang ditembakkan aparat ke dalam stadion Kanjuruhan sebanyak 45 kali.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 4 Menit
Kiri ke kanan: M Choirul Anam, Ahmad Taufan Damanik, dan Beka Ulung Hapsara saat konferensi pers soal tragedi Kanjuruhan, Rabu (2/11/2022). Foto: Ady
Kiri ke kanan: M Choirul Anam, Ahmad Taufan Damanik, dan Beka Ulung Hapsara saat konferensi pers soal tragedi Kanjuruhan, Rabu (2/11/2022). Foto: Ady

Tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang menuai keprihatinan dari berbagai pihak tak hanya nasional tapi juga internasional. Komisioner Komnas HAM, M Choirul Anam, mengatakan hasil pemantauan dan penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM telah menemukan berbagai informasi, dan bukti terkait peristiwa tersebut. Dari temuan di lapangan Komnas HAM mengantongi setidaknya 8 analisa faktual.

Pertama, penggunaan gas air mata oleh aparat dilakukan secara berlebihan. Anam menjelaskan saat pertama kali tembakan gas air mata sebanyak 11 kali tembakan dilakukan dalam rentang waktu 9 detik ke arah tribun selatan atau shuttle ban selatan. Diperkirakan gas air mata yang ditembakan ke arah tribun selatan dan tribun utara sebanyak 21 kali.

Anam menjelaskan tim Komnas HAM memantau aparat dan tembakan gas air mata itu melalui hasil analisa terhadap 233 video. “Kami menganalisa video itu secara detail setiap menit siapa yang menembak dan arahnya kemana,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (02/11/2022).

Baca Juga:

Berdasarkan temuan Komnas HAM total gas air mata yang ditembakan di dalam stadion pada peristiwa ini sebanyak 45 kali. 27 tembakan terlihat dalam video dan 18 lainnya hanya terdengar. Anam menyebut penembakan gas air mata dilakukan ke arah tribun dan terlihat bahwa penembakan gas air mata mengejar penonton.

Kedua, gas air mata sebagai pemicu jatuhnya korban jiwa. Anam kembali menegaskan penembakan gasi air mata menjadi penyebab utama banyaknya jatuh korban meninggal, luka, dan trauma. Meskipun karakter dasar gas air mata tidak mematikan, karena kandungan dominan CS gas, namun dalam kondisi tertentu dapat menjadi penyebab kematian.

Anam mengatakan dalam peristiwa ini gas air mata bisa mengakibatkan kematian langsung dan tidak langsung. Mengakibatkan kematian langsung bisa dilihat pada kejadian pintu 13 dimana amunisi gas air mata jatuh di ujung samping tubir tangga 13. Tapi harus dibuktikan dengan kondisi faktual penyebab kematian secara ilmiah dengan hasil otopsi yang dilakukan secara akuntabel.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait